Minggu, 08 Februari 2015

Operasi Urat Syaraf Kejepit

Kapan operasi dilakukan?

Operasi diperlukan bila jepitan saraf sudah mnegancam terjadinya kerusakan saraf. Operasi diharapkan akan menghilangkan nyeri, mencegah kerusakan saraf dan memungkinkan terjadinya kesembuhan saraf bila kerusakan belum berat. Dokter bedah saraf menggunakan petanda tertentu untuk menilai perlu tidaknya operasi dan memperkirakan hasil yang dapat diperoleh dengan cara operasi. Petanda tersebut diperoleh dari pemeriksaan pasien dan penilaian kesuaiannya dengan hasil pemeriksaan pelengkap. Semakin sesuai hasil operasi semakin baik. Pada pemeriksaan kasus HNP, dokter akan melakukan test provokasi untuk memastikan diagnose dan memperkirakan hasil yang dapat dicapai dengan operasi.

Prosedur operasi saraf kejepit dapat bersifat konvensional atau bedah mikro dilakukan dengan bantuan alat mikrosop atau endoskop. Pilihan prosedur operasi tergantung pada ketersediaan alat dan temuan dari pemeriksaan pasien dan temuan dari gambar MRI. Angka kekambuhan setelah menjalani operasi berkisar antara 7-14%. Kekambuhan ini biasanya timbul pada ruas yang sama atau pada ruang diatas atau dibawahnya.

Pengobatan pada HNP meliputi operasi dan non operasi. Pada kasus HNP yang belum terjadi deficit neurologis, sebagian besar (70%) rasa nyeri akan berkurang atau hilang dengan obat. Pada kasus yang sudah terjadi deficit neulogis berupa gangguan raba-rasa dan kekuatan otot, pengobatan terpilih adalah operasi. Selain kedua modalitas pengobatan ini, blok saraf merupakan alternative pengobatan pada kasus-kasus tertentu dengan hasil yang memandai.

Setiap operasi selalu mengandung resiko komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi adalah pendarahan luka operasi, infeksi dan kelumpuan. Di era modern ini resiko komplikasi sangat rendah (<2%). Operasi oleh ahli bedah yang terlatih resiko kelumpuhan <0,5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar